Akuntansi dalam profesinya menjadi tulang belakang (backbone) sistem
informasi keuangan organisasi. Informasi disini digunakan oleh
stakeholder guna mengambil keputusan untuk pengalokasian sumberdaya
ekonomi, salah penginformasian akan memberikan dampak ekonomi secara
fatal pada organisiasi. Sehingga sangat dibutuhkan kualitas akuntan yang
baik untuk mewujudkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Kualitas
tersebut diantaranya profesionalitas, integritas akuntan. Setelah
ketiga hal tersebut terpenuhi, barulah kita meninjau standar akuntansi
yang berlaku apakah sudah menjamin terciptanya laporan keuangan yang
memiliki kualitas tinggi atau belum. Standar merupakan pedoman yang
dapat diterima secara umum dalam lingkup nasional bahkan dalam lingkup
internasional (IFRS). Setelah semua kualitas akuntan dan kualitas
standar terposisikan dengan baik barulah akuntansi dan profesinya
(akuntan) dapat menjadi motor penggerak perwujudan “transparency dan
accountability”, dimana kedua hal ini menjadi aspek utama dalam
perwujudan GCG (Good Corporate Governence).
Standar Akuntansi berkembang sesuai dengan lingkungan bisnis dia
berada. pada era globalisasi seperti sekarang ini, mobilitas
perdagangan, bisnis, dan manufaktur tidak lagi dibatasi teritorial
negara. Kebutuhan akan laporan keuangan yang berkualitas meningkat pada
waktu yang bersamaan. pada akhirnya dibentuklah International Financial
Report Standard(IFRS), dengan tujuan untuk menjadikan satu standar
akuntansi keuangan yang dapat diterima secara global guna untuk
meningkatkan daya banding dari laporan keuangan. Selain itu standar ini
juga dapat memberikan relevansi dan keandalan lebih baik dari standar
yang ada sebelumnya (khususnya di Indonesia).
Terdapat dua badan penyusun standar yang berkaitan dengan praktik
akuntansi secara internasional yaitu The International Accounting
Standards Committee (IASC) dan The International Federation of
Accountant (IFAC). IASC lebih berkonsentrasi untuk menyusun
International Accounting Standards (IAS). Organisasi ini memiliki tujuan
mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et
al.,1999). Sedangkan IFAC lebih memfokuskan pada upaya pengembangan
International Standard Audits (ISA), kode etik, kurikulum pendidikan,
dan kaidah-kaidah bagi akuntan dalam berbisnis. Kesepakatan pembentukan
IASC terjadi pada Juni 1973 di Inggris yang diwakili oleh organisasi
profesi akuntansi dari sembilan negara, yaitu Australia, Canada,
Prancis, Jerman Barat, Jepang, Mexico, Belanda, Inggris, dan Amerika
Serikat. IFAC didirikan oleh badan profesi akuntan dari 63 negara pada
bulan Oktober 1977.
Pada April 2001 The International Accounting Standards Committee
(IASC) berkembang menjadi The International Accounting Standards Board
(IASB), yang oleh karena perkembangan ini maka International Accounting
Standards (IAS) kemudian juga dikembangkan menjadi International
Financial Reporting Standards (IFRS). IFRS yang pertama terbit pada Juni
2003.
Berbeda dengan standar lokal/PABU lokal yang berbeda antar negara dan
pasar modal, IFRS adalah seperangkat aturan yang seragam dan secara
teori, diaplikasikan dengan cara yang sama terhadap semua perusahaan
publik di pasar modal atau negara yang mengadopsi standar ini. IFRS
sebagai sebuah kerangka dan interprestasinya yang diadopsi oleh IASB
memiliki peraturan yang luas terdiri dari:
- International Standard Audits (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum 2001.
- International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang dikeluarkan setelah tahun 2001.
- Standing Interpretations Committee (SIC) – yang diterbitkan sebelum 2001.
- International Financial Reporting Issues Committee (IFRIC) – yang diterbitkan setelah tahun 2001.
Sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya
merupakan International Accounting Standards (IAS). IAS diterbitkan
antara tahun 1973 sampai dengan 2001 oleh International Accounting
Standards Committee (IASC). Pada bulan April 2001, IASB mengadospsi
seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar (Natawidnyana, 2008)
Secara Umum, situasi persaingan di dunia bisnis yang semakin ketat,
“memaksa” setiap pelakunya untuk bersikap proaktif biasanya dengan
melakukan strategi tukang jahit atau custom made yang dalam prakteknya
menempatkan “pelanggan sebagai raja”. Sedangkan dalam dunia akuntan
publik strategi ini akan menimbulkan “crash” terhadap etika atau standar
profesi karena bagaimanapun akuntan harus tetap berada pada posisi
netral, independen, dan obyektif. Pada praktek ekonomi dunia jelas
dengan kasat mata banyak gejolak dan persaingan tidak sehat. Interaksi
transaksi dilandasi oleh semangat persaingan. Sudah tentu profesi
akuntan turut andil dalam dinamika ekonomi global, dengan menjadi sumber
informasi keuangan. Contoh kasus Enron yang berurusan dengan
penyelidikan atas penipuan akuntansi dalam laporan keuangan mereka.
Penipuan akuntansi dapat berasal dari perkembangan rekayasa
akuntansi. Pertama adalah prinsip biaya historis (historical cost) yang
seringkali menggunakan celah pada prinsip ini. Kedua, pengakuan
pendapatan. Disini juga memanfaatkan celah pada pengakuan pendapatan
misal, pengakuan pendapatan dengan metode “gross booking” hasilnya
dianggap kurang menggambarkan “real revenue”. Prinsip ketiga adalah konsep matching concept. Prinsip keempat adalah (full disclosure) disini harus benar-benar full disclosure, bukan hanya menampilkan hal-hal yang baik saja, dan menyingkirkan jauh-jauh bagian yang merugikan.
Secara umum, bagi kehidupan profesi, kode etik profesi adalah
serangkaian norma tertulis yang mengatur perilaku anggota profesi
(Wisnhu Kameshwara Armand). Langkah yang diambil adalah pembentukan
standar yang meminimalisasi kecenderungan penyimpangan diatas degan
membuat standar baru yang dapat diterima secara global, yakni
“international financial reporting standard” yang dalam konsepnya
utamanya adalah principle based, fair value, lebih banyak pengungkapan
dan dinamis. Dalam Standar Akuntan Publik telah terdapat poin penekanan
bahwa pentingnya perlindungan kepentingan publik melalui indpendensi dan
kejujuran seorang auditor dalam menjalankan profesinya.
Dengan adanya standar akuntansi IFRS yang bermaksud membuat satu standar
yang lebih memiliki kualitas laporan laporan keuangan yang tinggi,
sehingga dapat menjadi jembatan keseragaman laporan keuangan entitas di
dunia. Indonesia tentu akan mengikuti standar ini karena beberapa hal,
terlepas dari maksud tersebut para akuntan wajib meningkatkan skill
profesional mereka karena dengan adanya standar yang mengglobal maka
negara yang patuh terhadap standar tesebut akan digolongkan sebagai
akuntan internasional. Jenjang karier indonesia akan lebih mudah.
Profesionalitas dan etika akuntan seharusnya dimulai sejak menempuh
pendidikan, terlebih pada masa transisi standar akuntansi keuangan
menuju basis IFRS dan berkomitmen untuk full adoption di awal tahun
2012. Persiapan SDM untuk menunjang profesionalitas akuntan di era IFRS
masih kurang maksimal, melihat sebagian besar perguruan tinggi di
indonesia masih jarang yang memberikan materi-materi akuntansi keuangan
yang berbasis IFRS sehingga akuntan masa depan masih kurang siap dalam
pengaplikasianya di tahun 2012. Serta dibutuhkan etika yang dapat
mendunkung profesionalitasnya, karena bagaiamanapun memiliki
profesionalitas namun jika tidak ada etika maka itu dapat meruntuhkan
profesionalitas itu sendiri. Bisa dikatakan full adoption IFRS 2012
ini merupakan momen yang tepat untuk memperbaiki citra akuntan baik
local maupun akuntan internasional. Dengan laporan keuangan yang
dihasilkan oleh akuntan yang profesional dan mempunyai integritas etika
yang tinggi maka dapat menghasilkan laporan keuangan yang akuntable.
Sumber:
Etika Profesi Akuntan Publik, http://www.ruqayahimwanah.com/berita-119-etika-profesi-akuntan-publik.html. [ 26 November 2011]
Ikatan AkuntansiIndonesia. (Tanpa Tahun). Standart Pendidikan Intenasional IFAC. http://www.iaiglobal.or.id/ppa.php?id=5. [25 November 2011]
Ikatan AkuntansiIndonesia. (Tanpa Tahun). Implementasi Standart pendidikan IFAC. http://www.iaiglobal.or.id/ppa.php?id=6. [25 November 2011]
Do this hack to drop 2 lbs of fat in 8 hours
BalasHapusAt least 160 000 women and men are trying a easy and SECRET "liquids hack" to drop 2 lbs each and every night while they sleep.
It's proven and it works with everybody.
Here's how you can do it yourself:
1) Hold a clear glass and fill it with water half the way
2) Now learn this proven hack
and be 2 lbs lighter in the morning!