Jumat, 23 Desember 2011

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah proses mengelola dan mengatur sekelompok orang untuk dapat bekerjasama sehingga mencapai tujuan yang telah disepakati bersama, melalui perencanaan (planning), organisasi (organization), menggerakan (actuating) dan mengontrol (controlling). Dalam penerapannya, kami membahas tentang PT. INDOMARET yang kami jadikan sebagai bahan kunjungan perusahaan.
Sebagai suatu ilmu, MSDM  memiliki integrasi menyeluruh komponen masyarakat atau pekerja atau sumber daya manusia. Dalam kehidupan dimasa globalisasi, setiap orang memiliki beragam keahlian,  keterampilan dan usaha untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja. Untuk lebih memahami, mencermati, dan mengetahui lebih jelas mengenai proses untuk menjadi seorang karyawan, kami dapat menyajikannya dalam sebuah makalah yang telah kami susun. Oleh sebab itu, marilah kita memahami, mencermati, dan mengetauhi lebih jelas tentang struktur organisasi, deskripsi dan spesifikasi jabatan serta proses penerimaan karyawannya.





1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya studi kasus mengenai serikat pekerja adalah untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang akan diambil oleh manajemen jika terjadi kasus seperti itu. Selain itu, tujuan lainnya yaitu untuk mendapatkan atau memperoleh pengetahuan mengenai kebijakan dan pengambilan keputusan yang harus dilakukan dalam manajemen.
                                                                 

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana uraian kasus yang terjadi pada kasus Batam tersebut?
2.      Apa tanggapan dan solusi penyelesaian dari pihak Manajemen?
3.      Apa tanggapan dan solusi penyelesaian dari pihak Buruh?















BAB  II
SUMBER DATA

Batam - Pasca demo berdarah, ternyata Pemkot Batam tidak bisa mengambulkan tuntutan kenaikan gaji. Akankah unjuk rasa terulang kembali?


Aksi demo buruh yang berakhir bentrok dengan aparat keamanan, hanya persoalan sepele. Mereka menuntut kenaikan upah yang layak. Gaji buruh di Batam hanya selama ini hanya Rp1,2 juta. Upah tersebut dinilai sangat tidak layak dengan kehidupan ekonomi yang tinggi di Batam.

Sehingga berbagai organisasi buruh di Batam, mengajukan usulan kenaikan upah yang layak untuk keluarga mereka sebesar Rp1,7 juta per bulan. Tuntutan ini mereka sampaikan ke Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan.

Tapi sayangnya tuntutan buruh ini tidak dikabulkan. Wali Kota Batam, tidak memiliki sikap tegas soal menampung aspirasi kenaikan upah buat kaum buruh itu. Ahmad Dahlan, kini melempar bola panas kenaikan gaji itu ke Gubernur Kepri, M Sani.

Alasannya, untuk menaikan Rp1,7 juta itu bukan hal yang gampang. Karena untuk menaikan itu harus ada kesepakatan dengan pihak investor. Sehingga Wali KoTa Batam masih berpatokan dengan gaji Ro1,2 juta per bulan untuk buruh sesuai kesepakatan yang pernah disetujui buruh pada tahun 2010.

“Kita bukan tidak merespon tuntutan buruh itu. Sekarang soal kenaikan gaji buruh sudah kita laporkan ke Gubernur Kepri. Jadi keputusan itu ada dengan gubernur,” kata Kabag Humas Pemkot Batam, Salim saat dihubungi detikcom, Minggu (27/11/2011) malam.

Sebelumnya, Ahmad Dahlan, pada jumpa pers, Jumat (25/11/2011) menyampaikan, bahwa urusan kenaikan upah diserahkan ke Gubernur Kepri. Artinya Dahlan tidak dapat memutuskan soal tuntutan kenaikan gaji tersebut.

“Soal kenaikan gaji ini kita serahkan ke gubernur. Untuk menaikan gaji buruh, harus ada kesepakatan semua pihak, antara buruh, perusahaan,” kata Dahlan.

Sampai pada Senin (28/11/2011), Gubernur Kepri, juga belum bisa memutuskan soal kenaikan gaji tersebut. Padahal rapat marathon membahas kenaikan buruh itu dilaksanakan pasca bentrok. Namun sayangnya sampai hari ketiga, Senin (28/11/2011) belum ada keputusan tersebut.

Sementara itu, buruh di Batam sampai saat ini terus menunggu kepastian soal kenaikan upah tersebut. Para buruh meminta, dalam pekan ini juga keputusan kenaikan gaji harus segera ditetapkan. Bila tidak terlaksana, para buruh berjanji akan kembali turun ke jalan.

“Kalau tuntutan kita Rp1,7 juga ditolak pemerintah, kami akan demo kembali. Sebab, gaji yang selama ini kami terima, sangat tidak layak untuk kehidupan anak istri kami,” ujar Raimon salah seorang pekerja kepada detikcom.






















BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Uraian Kasus
Kasus ini terjadi ketika Buruh di daerah Batan tidak lagi puas dengan penghasilannya yang kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Akhirnya organisasi-organisasi buruh yang ada di Batam mulai mengumpulkan usulan-usulan untuk kenaikan gaji. Namun Walikota belum juga menyetujuinya dan melemparnya ke Gubernur setempat, begitu pula dengan gubernur belum ada tanggapan yang serius untuk hal ini. Para buruh pun belum ada kepastian dari pihak walikota maupun gubernur karena dalam pengambilan keputusannya harus melibatkan walikota, gubernur, dan perusahaannya.

3.2  Tanggapan dan Solusi Penyelesaian dari Pihak Buruh
Para buruh menginginkan gaji lebih untuk mencukupi kebutuhan keluarganya (istri dan anak) yang pasti akan meningkat dan terus bertambah. Mereka dalam organisasinya berkumpul untuk mengajukan usulan dan aspirasi mereka mengenai gaji yang tidak seimbang dengan pekerjaannya, namun sampai saat ini belum ada kejelasan tanggapan dari pihak manajemen untuk mengabulkan usulan tersebut. Mereka pun akan kembali berunjuk rasa jika dalam waktu sepekan pihak manajemen belum juga membuat keputusan tentang usulan tersebut.



3.3  Tanggapan dan Solusi Penyelesaian dari Pihak Manajemen

Pihak manajemen tidak dapat dengan mudahnya menyetujui usulan dan aspirasi dari para buruh karena dalam persoalan ini dibutuhkan lebih dari satu pihak untuk menyetujuinya. Diantaranya gubernur dan pihak perusahaan itu sendiri. Maka dari itu walikota Batam menyerahkan usulan ini kepada Gubernur dan berharap Gubernur akan memberi saran bagaimana untuk meredakan kasus ini, pelaksanaan penyetujuannya pun menjadi sedikit lama karena untuk mengumpulkan lebih dari satu pihak itu tidak mudah.

3.4  Tanggapan dari Anggota Kelompok

1.      Nadia Tresna Melati
Para buruh seharusnya lebih sabar dalam menyikapi persoalan ini, mereka seharusnya tidak perlu berunjuk rasa. Sebaiknya mereka menyampaikan aspirasi mereka lewat lembaga serikat pekerja yang ada disana saja dan menunggu pihak manajemen untuk memberikan solusi yang terbaik dari persoalan ini, karena dalam menentuka kenaikan gaji perlu ada campur tangan dari perusahaannya juga.
2.      Risdianti
3.      Resti Cadli
4.      Ardilles Metra P
5.      Royadih
6.      M. Azri Prasetyo


DAFTAR PUSTAKA

·         www.detik.com
·         Modul Manajemen Sumber Daya Manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar