Senin, 26 September 2011

karya tulis ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Negara Indonesia termasuk Negara yang pendidikannya kurang disbanding dengan Negara-negara lain.
Hal ini bisa dilihat dari kehidupan warga Negara Indonesia yang tidak sadar akan pendidikan yang penting bagi kehidupan bangsa kedepannya. Oleh karena itu, para pelajarlah yang masih mempunyai kesempatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Secara umum dongeng merupakan sebuah cerita lama yang kebenarannya belum diketahui secara pasti. Dongeng berasal dari cerita rakyat dari zaman duhulu yang di ceritakan secara turun-temurun dari nenek moyang hingga keturunan yang sekarang.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, mendengarkan cerita dongeng merupakan salah satu KD yang penting. Sementara iu mendengarkan merupakan salah satu aspek terpenting dalam keterampilan bahasa Indonesia. Cara pembelajaran yang biasa-biasa saja membuat siswa dan siswi merasa bosan dan tidak mampu menangkap hal-hal yang harus diperhatikan.
Penelitian ini dikembangkan untuk menguji kemampuan siswa dalam mendemonstasikan pengetahuan dan keterampilannya pada berbagai situasi tertentu dan kontek tertentu. Strategi ini bermanfaat untuk menyajikan informasi tentang dampak aktifitas pembelajaran  terhadap sikap siswa.
Dengan teknik ini siswa bisa mendapatkan kumpulan dari berbagai keterampilan, ide, minat dan keberhasilan atau prestasi siswa selama jangka waktu tertentu. Penelitian ini juga merupakan penelitian terhadap partisipasai keterlibatan dalam proses serta produk dari aktivitas siswa yang diamati dan diukur oleh siswa sendiri.

I.2 Rumusan Masalah
  1. Apakah semua siswa mampu mendengarkan dongeng dengan teknik permainan bahasa tubuh ?
  2. Seberapa mbesar keefektifan teknik permainan bahasa tubuh dalam menguji kemampuan siswa mendengarkan cerita dongeng.

I.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan
1.      Sebagai salah satu tugas penulisan karya tulis ilmiah mata pelajaran bahasa Indonesia XI IPS 2.
2.      Mengetahui kemampuan siswa dalam mendengarkan dongeng dengan teknik permainan bahasa tubuh.
3.      Memberi informasi kepada pembaca.

1.3.2 Manfaat
1            Dapat menentukan metode pembelajaran baru.
2            Siswa mampu mendengarkan dongeng dengan teknik permainan bahasa tubuh.

I.4 Hipotesis

Penulis beranggapan dalam melaksanakan asumsi metode ini 80% akan berhasil. Penulis bahwa dengan metode tersebut siswa kelas XI IPS 2 dapat mengembangkan kemampuan aspek mendengarkan dongeng dengan teknik permainan bahasa tubuh.

I.5 Teknik Penelitian

Teknik yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1. Penulis akan menentukan gerakan-gerakan yang akan dipraktekan oleh siswa kelas XI IPS 2.
  2. Penulis akan menceritakan sebuah dongeng kepada siswa kelas XI IPS 2.
  3. Ketika penulis bercerita, siswa mulai mendengarkan dan mempraktekan gerakan-gerakan yang sudah dilakukan.
  4. Setelah itu penulis akan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa.




BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengertian Dongeng

Mendongeng adalah menceritakan tentang sesuatu dongeng. Yaitu, kisah yang tidak benar-benar terjadi. Kebanyakan dari dongeng tersebut terkandung nasihat yang baik dan mendidik. Jenis dongeng sendiri bermacam-macam, contohnya fabel, yaitu dongeng yang bertokohkan hewan, ada pula hikayat dll.
Dongeng merupakan kreatifitas imajinasi yang dibungkus unsur supranatural, imajinasi kreatif hanyalah unsure yang bersama-sama hadir dengan unsur lainnya untuk membentuk satu kesatuan cerita dongeng yang utuh. Itu lah mengapa dongeng sebaiknya tidak hanya di anggap sebagai dokumen sosio budaya.
Sebuah dongeng adalah peristiwa yang tidak lagi ditinggal hanya sebatas sebagai fakta, tetapi dihayati dan kemudian diciptakan kembali.
Jadi, mendengarkan dongeng adalah mendengarkan suatu kisah yang tidak benar-benar terjadi.

2.1.1 Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Yang penulis lihat bahwa kalimat mendengarkan dongeng dengan bahasa tubuh, terbagi menjadi empat kata, yaitu :
1. Mendengarkan        : 1 Mendengarkan akan sesuatu dng sungguh-sungguh ; memasang telinga untuk mendengar ; 2 memperhatikan ; mengindahkan ; menurut (nasihat, bujukan dsb) ;
2. Dongeng                 : 1 Cerita (terutama tt kejadian zaman dulu yang aneh-aneh atau cerita yang tak terjadi benar) ; 2 perkataan (berita dsb) yang bukan-bukan (tidak betul) ;
3. Bahasa                     : 1 Sistem pd lambang (tanda yg bahasa) yg dipakai orang untuk melahirkan pikiran dan perasaan ; 2 perkataan-perkataan yg dipakai oleh suatu bangsa (suku bangsa, Negara, daerah dsb) ; 3 percakapan (perkataan) yg baik ; sopan santun ; tingkah laku yg baik ;
4. Tubuh                      : 1 badan seluruhnya (segenap bagian manusia atau binatang yg berupa benda yg kelihatan) ; 2 bagian badab yg terutama (tidak dng anggota dan kepala) ; 3 diri (sendiri) ; 4 awak (bagian sesuatu yg terutama) ; 5 (= pertubuhan) , badan (dl arti organisasi) ;
                                                                                                (W.J.S Poerwadarminta)

”Menurut Pakar Psiklog Pendidikan, Dr Tjut Rifameutia Psi,
 Dongeng adalah prosa cerita yang isinya hanya khayalan saja, hanya ada dalam fantasi pengarang.”

                                                                                                (Sumber: sahabatnestle.com)


“Menurut ahli Etnoarkeologi, Cerita Dongeng adalah sebuah perilaku yang mempengaruhi kehidupan masyarakatnya.”

2.2 Manfaat dongeng

            2.2.1 Menurut Pakar Psiklog Pendidikan, Dr Tjut Rifameutia Psi,

Manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan mendongeng yaitu :
1.      Dongeng sebagai sarana atau alternatif hiburan yang positif dari pada berkutat seharian didepan televisi dan game stationnya.
2.      Pilih dongeng yang mengandung pesan moral sehingga saat mendongeng bisa dipakai pendongeng untuk menyampaikan nilai sosialnya.
3.      Alur cerita, detil, tokoh yang dikisahkan dapat membantunya mengasah kemampuan menalar.
4.      Dongeng dapat menjadi sarana mengungkapkan pikiran dan emosi.
5.      Cerita dalam dongeng dapat mendorong pendengar untuk mengembangkan daya imajinasinya.
6.      Membantu memperluas wawasan.
                                                                                                (Sumber: sahabatnestle.com)



“Menurut ahli psikolog  Nina. A. Kartini
Dongeng memiliki banyak manfaat yaitu mengembangkan daya piker dan imajinasi, kemampuan berbicara serta daya sosialisasi.”

2.3 Macam-macam dongeng

1            Fabel, yaitu dongeng tentang kehidupan binatang.
2            Farabel, yaitu dongeng tentang binatang atau benda-benda lain yang mengandung nilai pendidikan.
3            Legende, yaitu dongeng yang dihibungkan dengan keajaiban alam, terjadinya suatu tempat, dan setengah mengandung unsur sejarah.
4            Mythe, yaitu dongeng yang berhubungan dengan cerita jin, peri, roh halus, dewa, dan hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan animisme.
5            Sage, yaitu dongeng yang mengandung unsur sejarah meskipun tidak seluruhnya berdasarkan sejarah.

(Menurut Dick. Hartoko dan B. Rahmanto)








BAB III
TEKNIK PENELITIAN

3.1 Pengumpulan data

Penulis menggunakan teknik bahasa tubuh untuk menguji siswa XI IPS 2 dalam mendengarkan dongeng dengan teknik bahasa tubuh. Penulis menggunakan siswa kelas XII IPS 2 sebagai objek penelitian yang berjumlah 30 orang, yang terdiri dari 17 laki-laki dan 13 perempuan.
Permaianan bahasa tubuh ini dilakukan dengan cara :
1            Penulis akan menentukan gerakan-gerakan yang akan dipraktekan oleh siswa kelas XI IPS 2.
2            Penulis akan menceritakan sebuah dongeng kepada siswa kelas XI IPS 2
3            Ketika penulis bercerita, siswa mulai mendengarkan dan mempraktekan gerakan-gerakan yang sudah dilakukan.
4            Setelah itu penulis akan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa.

3.2 Pengolahan data

Setelah semua data terkumpul, penulis melakukan pengolahan data, dari teknik bahasa tubuh dengan judul “Menguji kemampuan mendengarkan cerita dongeng siswa kelas XI IPS 2 diaplikasikan dengan menggunakan teknik permainan bahasa tubuh.” Variabel X yaitu mendengarkan dongeng dan variabel Y yaitu teknik permainan bahasa tubuh.
Dalam proses pengolahan data, penulis memiliki kriteria tertentu dalam penelitian mendengarkan dongeng menggunakan teknik bahasa tubuh, antara lain:
1            Kesungguhan menyimak
2            Kebenaran dalam menjawab pertanyaan
Dari hasil penelitian penulis menentukan format penilaian, sebagai berikut:
1. Kesungguhan menyimak dongeng
           
Nilai
Kategori
+
Baik
-
Kurang baik

2. Kebenaran dalam menjawab pertanyaan

Nilai
Kategori
+
Baik
-
Kurang baik





3. Format Penilaian

Nilai
Kategori
60-65
Kurang (D)
66-75
Cukup (C)
76-85
Baik (B)
86-100
Amat Baik (A)
















BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil

            Berdasarkan hasil penelitian dan data yang diperoleh dan telah di olah dengan aspek tertentu, kita dapat melihat hasil yang diperoleh dari siswa kelas XI IPS 2 adalah sebagai berikut.

            4.1.1 Tabel Penilaian
           
No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Nilai
Mendengarkan
Menjawab
Kualitatif
Kuantitatif
1
Aditya Dwi L
72
75
73.5
C
2
Agung Yudha B
70
70
70
C
3
Asri Agung P
75
78
76.5
B
4
Atia Novitasari
75
78
76.5
B
5
Dewi Rahmawati
72
75
73.5
C
6
Dian Cahyo N
72
75
73.5
C
7
Elsa Widia
80
82
81
B
8
Eva Rahma F
75
75
75
B
9
Firman Setiadi
75
75
75
B
10
Fitri Lestari
72
75
73.5
C
11
Gerry Adhari
70
72
71
C
12
Handoyo Jati
79
75
77
B
13
Ilham Permadi
72
70
71
C
14
Imam Maulana
70
73
71.5
B
15
Lia Hentiani
80
82
81
B
16
Linda Puspasari B.B.B
77
80
78.5
B
17
Muhammad Gia L
79
82
80.5
B
18
Nita Rizky E
80
82
81
B
19
Reza Rezkiansyah
79
80
79.5
B
20
Ridhos Eka F
80
82
81
B
21
Robby Renanda
75
72
73.5
C
22
Sayid Abdillah H ZA
76
81
78.5
B
23
Selva Pardiana
78
80
79
B
24
Silvi Novianti
75
72
73.5
C
25
Siti Raysa
78
82
73.5
C
26
Subagja Jaya P
75
78
76.5
B
27
Tegar Janharis
73
75
74
C
28
Vicky Diar P P
73
78
75.5
B
29
Yoga Restu N
75
77
76
B
30
Zulfikar Ramdhan
70
72
71
C



4.2  Pembahasan

Dari hasil penilaian mendengarkan dongeng menggunakan teknik bahasa tubuh oleh siswa kelas XI IPS 2 dapat dilihat bahwa teknik bahasa tubuh berpengaruh positif untuk melatih kesungguhan menyimak siswa dalam mendengarkan dongeng dapat dilihat hasil penilaian seperti berikut.


Dari analisis data diperoleh hasil sebagai berikut :

Siswa XI IPS 2 memenuhi kategori baik ada 19 siswa, kategori cukup ada 11 siswa, kategori kurang dan amat baik tidak ada. Hal ini menunjukan bahwa siswa kelas XI IPS 2 dikatakan baik atau mampu mendengarkan dongeng dengan menggunakan teknik bahasa tubuh.




Kesimpulan:

            Dari hasil penelitian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian yang telah dilakukan dikelas XI IPS 2 berhasil. Karena siswa mampu mendengarkan dongeng dengan teknik bahasa tubuh dengan baik.


















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu, sebagian besar siswa kelas XI IPS 2 memenuhi kategori baik. Karena mampu mendengarkan dongeng  dengan teknik yang penulis tetapkan yaitu dengan menggunakan teknik bahasa tubuh. Adapun hal yang mendukung keberhasilan siswa dalam mendengarkan dongeng adalah suasana tempat dan konsentrasi yang dimiliki siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang penulis buat digunakan saran sebagai berikut:
  1. Diharapkan siswa mampu mendengarkan dongeng dengan teknik bahasa tubuh secara seksama dan konsentrasi penuh.
  2. Diharapkan siswa mendapat teknik pembelajaran baru dalam aspek mendengarkan dengan teknik bahasa tubuh.





BAB VI
LAMPIRAN





















DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar